IndoNLP

 

Saya punya seorang kawan yang sangat suka bepergian ke tempat-tempat baru. Ia seorang Arkeolog yang sangat menikmati kesempatan tinggal di kampung atau daerah yang memiliki budaya dan bahasa yang berbeda dengan miliknya.

Ketika memasuki sebuah tempat baru, ia ‘singkirkan untuk sementara’ Bahasa Indonesia nya sehingga ia dapat melibatkan secara penuh seluruh panca indranya dengan orang-orang dan tempat-tempat di sana. Mula-mula ia menirukan mimik, gerakan, napas dan gestur suku asli daerah itu, lalu saat ia ‘berkeliling’ di sekitar kampung ia mulai meleburkan dirinya kedalam irama, nada dan pola bahasa yang sedang didengarnya itu. Lambat laun ketika ia meng-asosiasi-kan dan meng-integrasi-kan informasi dari panca indranya pada tingkat bawah sadar, ia mulai mendapatkan dirinya merespon dalam frasa-frasa yang tidak ia pahami pada tingkat sadarnya.

Dalam waktu tiga bulan ia mulai lancar berbahasa, hingga mampu bercakap-cakap tentang kejadian sehari-hari dengan suku asli daerah itu. Belajar dengan cara ini, akhirnya membuatnya mampu mendeskripsikan budaya dan pola bahasa setempat. Setelah ia mampu mengembangkan deskripsi budaya dan bahasa setempat dengan cukup lengkap mulailah ia menterjemahkan bahasa aslinya ke bahasa mereka dan sebaliknya.

Pendekatan kawan saya dalam belajar ini akan sangat bermanfaat bila anda ingin menguasai NLP. Dunia NLP seperti halnya budaya lain, memiliki ‘bahasa’ nya sendiri. Agar dapat memahami NLP, adakalanya anda harus ‘menyingkirkan untuk sementara’ dunia anda sehingga anda dapat membenamkan diri dalam deskripsi dunia perilaku dan pengalaman baru. Seperti halnya kawan saya, nantinya anda dapat menggunakan NLP sebagai ‘sudut pandang lain’ dari yang sebelumnya anda miliki. Setelah itu mungkin anda akan merasa gembira mendapatkan bertambahnya kreatifitas dan efektifitas anda.

Pembelajaran lewat ‘active experiental learning‘, itulah yang saya inginkan dalam setiap pelatihan NLP yang saya selenggarakan.

Seperti yang Richard Bandler sering katakan: “You can study NLP history or you can learn NLP. You be the judge……

 

Sumber: R.H. Wiwoho dalam manual  “Certified NLP Practitioner Training“.

Maret 2008