IndoNLP

 

Apa itu metafora? Secara ringkas metafora dapat dijelaskan sebagai cara memahami suatu gagasan dengan cara lain (George Lakoff dan Mark Johnson, “Metaphors We Live By”). Misalkan dalam dunia bisnis, seringkali ‘pemasaran’ dipahami lewat pengertian ‘perang’. Contoh paling pas adalah penggunaan: jargon-jargon seperti: perang harga, target pasar, gerilya pemasaran, membidik konsumen, dsb. Tidak jarang ‘kuantitas’ juga dipahami lewat penyebutan ‘arah’, seperti pada kalimat: Harga saham membubung tinggi, reksa dana terjun bebas, pasar properti di Jakarta anjok sampai ke dasar, dst. Berikut adalah contoh “metafora” yang akan menguraikan judul buku ini:

 

1). Waktu adalah UANG

Anda menghabiskan waktu saya
Komputer ini akan menghemat waktu Anda
Saya tidak punya cukup waktu untuk diberikan pada Anda
Bagaimana Anda membuang waktu Anda akhir-akhir ini?
Saya menginvestasikan waktu yang cukup banyak untuk gadis itu
Saya tidak punya cukup waktu dialokasikan untuk hal itu.
Anda tidak selayaknya menghambur-hamburkan waktu Anda.
Anda perlu menganggarkan waktu Anda.
Sisihkan waktu untuk berolah raga
Apakah cukup berharga menyediakan waktu untuk merampungkannya?
Apakah Anda punya cukup banyak waktu tersisa?
Usaha sampingannya dilakukan dengan mencuri waktu kantornya.
Anda tidak menggunakan waktu Anda secara menguntungkan.
Saya kehilangan banyak waktu pada saat sakit.
Terima kasih untuk waktu Anda.

Keterangan:

“Waktu” dalam budaya kita sering dianggap sebagai sebuah “komoditas” berharga atau “sumberdaya” terbatas yang digunakan orang untuk mencapai tujuan-tujuannya. Kini orang sudah sangat terbiasa menganggap ‘waktu adalah uang’. Lihatlah: biaya telpon dihitung per menit, orang bekerja digaji bulanan, bunga deposito dibayar bulanan atau tiga/enam bulanan, biaya hotel dihitung per malam, perusahaan memiliki anggaran tahunan, bayaran lembur karyawan dihitung per jam, dsb. Mengaitkan pada contoh-contoh di atas bahwa kita BERTINDAK seakan-akan waktu adalah sebuah komoditas yang berharga –kadang menyamakannya dengan uang – lalu kita pun MENYIMPULKANNYA demikian. Itulah sebabnya kita kerap memahami dan memaknai waktu sebagai hal yang bisa dibuang, diboroskan, dianggarkan, diberikan, dimiliki, diinvestasikan dengan bijaksana, disimpan secara serampangan dst. Yang sebelumnya hanya nampak sebagai sebuah “metafora” kini sudah beralih menjadi sebuah “fakta”.

 

2a). Ide adalah PRODUK

Tim kita menelurkan banyak ide minggu ini.
Ia memproduksi ide-ide baru dengan kecepatan yang mengagumkan.
Produktivitasnya dalam berpikir turun dengan drastis akhir-akhir ini.
Kita perlu mengambil ide mentah itu, memasak dan kemudian menyajikannya dengan menarik.
Itu ide kasar yang perlu dikemas ulang.

 

2b). Ide adalah KOMODITAS

Sangatlah penting untuk membungkus ide-ide Anda.
Ia gagal menjual ide itu kepada bosnya.
Ide itu tidak bakal laku.
Selalu ada pasar untuk ide yang baik.
Itu ide murahan
Ia sudah menjadi sumber ide yang sangat berharga
Ide Anda tidak akan dihargai di pasar intelektual

 

2c). Ide adalah SUMBERDAYA

Ia kehabisan ide.
Jangan menghambur-hamburkan energi untuk ide yang kurang signifikan.
Silakan tuangkan ide Anda.
Ia adalah orang yang penuh sumberdaya.
Itu ide yang tidak berguna
Ide itu akan mengalir deras ke seluruh departemen.

 

2d). Ide adalah UANG

Ia adalah manusia dengan sejuta ide
Ayah saya termasuk kategori orang yang kaya dengan ide-ide baru
Buku itu merupakan pundi-pundi ide yang belum pernah terpikirkan orang.
Bos saya adalah orang yang berkelimpahan ide.

Keterangan:

Mirip dengan uraian “Waktu adalah Uang”, orang juga memiliki “metafora” bahwa ide adalah PRODUK, KOMODITAS, SUMBERDAYA atau UANG. Hal yang sebelumnya hanyalah sekedar “metafora”, kini nampak sebagai sebuah “fakta”.

***

 

Jadi, judul TRAINerMILYARDer ini adalah sebuah “metafora” yang bisa dijabarkan dari dua perspektif:

Trainer: Karena “Waktu adalah Uang” maka waktu yang Anda alokasikan untuk mempersiapkan materi training dan mempraktikkannya bertahun-tahun untuk menyempurnakannya pantas dihargai. Dengan berjalannya waktu, nilai tambah Anda layak dihargai jutaan bahkan milyaran rupiah.

Trainee: Karena “Ide adalah Produk,” “Ide adalah Komoditas,” “Ide adalah Sumberdaya,” dan “Ide adalah Uang” maka ide yang Anda bagikan kepada trainee Anda dapat dijadikan produk/komoditas/ sumberdaya/uang yang nilainya setara dengan milyaran rupiah.

 

Note:
TRAINerMILYARDer adalah salah satu buku pegangan untuk para peserta program Business Coaching Certification Phase 4, yang akan dijalankan di bulan Mei 2012 mendatang.

 

 

Maret 2012