Artikel ini adalah lanjutan dari sebelumnya, jika belum membaca klik disini
Bolehkah saya tahu tentang risiko-risiko bisnis yang dihadapi dalam perusahaan ini? Setelah saya diterima kerja, apa yang harus dilakukan oleh orang seperti saya untuk meminimalisir risiko-risiko tersebut?
Catatan: perhatikan pengandaian dalam pertanyaan ini, “Setelah saya diterima kerja”. Ini adalah pengandaian bahwa Anda akan diterima.
Kalau saya menyisihkan waktu untuk memikirkan bagaimana meningkatkan kinerja orang yang telah melakukan pekerjaan ini sebelum kedatangan saya, menurut Anda di mana saya seharusnya mengawali pekerjaan saya?
Catatan: perhatikan pengandaian dalam pertanyaan ini, “sebelum kedatangan saya”. Ini mengandaikan bahwa Anda akan datang untuk bekerja pada perusahaan tersebut.
Lewat cara apa saya bisa memperoleh akses masuk ke kantor ini setelah jam kerja atau pada akhir pekan kalau saya memerlukannya untuk mengejar sebuah tenggat waktu (deadline)?
***
Kawan NLP saya yang memberikan tips tersebut punya pengalaman mewawancarai banyak sekali calon karyawan, namun menurut dia jarang sekali dia mendengar calon yang mengajukan pertanyaan-pertanyaan seperti di atas. Ini adalah bentuk pertanyaan yang katanya hanya diajukan oleh orang-orang brilian. Dengan melakukan ini, akan meningkatkan kemungkinan si pewawancara tergugah untuk mencatat di agendanya. “Rahasia mendapatkan pekerjaan saat ini atau dalam situasi ekonomi macam apa pun adalah ‘menonjol di antara kerumunan’,” katanya.
Memang, dalam beberapa hal berani tampil beda bisa menjadi sebuah senjata yang sangat ampuh. Tentu saja “beda” dalam arti memberi LEBIH dibandingkan dengan orang-orang lainnya.
Pembaca punya pengalaman?
Sumber :
Buku # 1 dari 3 buku terbaru RH Wiwoho yang terangkum dalam
Trilogi Pemimpin, Wanita dan Terapis.
Trilogi # 1 berjudul : Ketika Maju Salah Mundur pun Salah,
Trilogi # 2 : Terapi-terapi Kilat, dan
Trilogi # 3 : Sahabatku Bernama Takut.
Tersedia di toko buku terdekat.
Oktober 2014