IndoNLP

CARA MENGEMBANGKAN CERITA YANG DINAMIS

 

Bercerita (story telling) adalah cara yang sangat efektif untuk menyampaikan pesan atau gagasan.

Berikut adalah beberapa tips untuk membantu Anda mengembangkan cerita/kisah agar cerita Anda lebih kuat dan dinamis.

  1. Menentukan tema dan tujuan cerita.

Yang pertama harus Anda tentukan adalah tema dan tujuan ceritanya. Apa poin utama yang ingin Anda sampaikan? Poin ini harus jelas, agar maksud dan tujuan yang ingin Anda sampaikan melalui cerita itu sampai kepada audiens.

  1. Buatlah setting cerita atau latar belakangnya.

Setiap cerita harus memiliki setting, background atau latar belakang tentang cerita tersebut.

Jelaskan hal itu sehingga audiens mendapat gambaran tentang:

– kapan waktunya

– dimana lokasinya

– bagaimana cuacanya

– apa yang terjadi, baik secara emosional, fisik, maupun spiritual.

  1. Mengenalkan karakter utama.

Kenalkan tokoh-tokoh utama cerita Anda kepada audiens. Deskripsikan mereka secara rinci, dan bantulah audiens untuk mendapatkan gambaran karakter tokoh-tokoh penting dalam cerita Anda. Jelaskan hubungan mereka, serta kebiasaan dan kepribadian masing-masing tokoh.

  1. Membuat plot cerita.

Langkah berikutnya, buatlah plot perjalanan cerita Anda. Plot ini semacam blueprint yang akan menjadi dasar pengembangan cerita Anda. Dimulai dari awal cerita, berlanjut ke permasalahan yang terjadi hingga berakhir ke penyelesaiannya.

Anda membutuhkan plot ini agar cerita yang akan Anda kembangkan tetap sejalur dengan tema dan tujuan cerita Anda.

  1. Memulai perjalanan cerita.

Setelah Anda punya tema, tujuan cerita, setting, karakter tokoh serta plotting cerita, kini Anda bisa memulai cerita Anda berdasarkan plot yang telah Anda buat tadi. Kembangkan kekayaan kosakata Anda, gunakan gaya cerita yang Anda pilih dan tuangkan kreativitas Anda sebebas-bebasnya. Satu-satunya rem adalah plot besar yang sudah Anda buat tadi.

  1. Ciptakan konflik atau rintangan.

Mengapa perlu menciptakan konflik dalam sebuah cerita? Adanya konflik dapat menghindari kebosanan audiens. Cerita Anda akan menjadi dramatis ketika konflik yang muncul itu berjalan menuju klimaks. Konflik atau rintangan bisa berupa konflik antar tokoh, keyakinan yang membatasi diri (limiting beliefs), atau berupa tantangan untuk diatasi. Anda boleh sedikit mendramatisir ceritanya, atau menyisipkan selingan humor yang pas dan relevan.

  1. Mengatasi konflik atau rintangan.

Ketika konflik sudah mencapai klimaks, saatnya untuk mulai menurunkan tensi cerita. Caranya?

Anda bisa menawarkan apa yang harus dilakukan untuk mengatasi rintangan tersebut.

Itu bisa berwujud:

– Sumber daya internal (fisik, mental dan batin) yang Anda miliki untuk dapat di-utilisasi.

– Seseorang yang dapat membantu mengatasi rintangan tersebut. Entah itu seorang pahlawan atau justru Anda sendiri.

Jabarkan (chunk down) solusi Anda menjadi langkah-langkah yang sistematis secara berurutan. Di sinilah pelajaran terjadi, dan ada hikmah yang bisa dipetik.

  1. Selesaikan ceritanya.

Dengan munculnya solusi, cerita dapat menuju ending secara gradual. Anda bisa menjabarkan bagaimana keadaan menjadi berubah sekarang, apa yang kemudian terjadi pada para tokohnya, dst.

  1. Buat intisarinya.

Dari sekian banyak poin yang ada, tariklah sebuah poin terpenting dari cerita Anda. Ambillah yang berkorelasi dengan tema/tujuan cerita Anda. Poles poin itu dengan kata-kata atau kalimat sederhana, mudah diingat dan menggigit. Gunakan jargon atau frasa yang joss/ampuh. Untuk hal ini, Anda boleh belajar pada Syahrini, si ratu jargon.

  1. Ajukan pertanyaan.

Buatlah cerita atau kisah Anda menjadi “hal yang sifatnya personal” untuk audiens Anda.

Ubah poin utama cerita menjadi bentuk pertanyaan, misalnya: “Apakah hal ini pernah terjadi pada diri Anda?” Tekan tombol (hot button) mereka sengan cara ini!

  1. Berlatih, berlatih, dan sekali lagi berlatih.

Ceritakan kisah ini kepada teman, keluarga atau kerabat Anda. Mintalah umpan balik, lalu buatlah beberapa penyesuaian, dan ceritakan kembali pada mereka. Jika langkah-langkah cara mengembangkan cerita yang dinamis ini Anda lakukan, jangan heran kalau mereka akan merespon cerita Anda dengan berseru “WOW KEREENN” atau “COOL”. Anda jangan terlena dengan respon seperti itu. Ingat…. CERITA TERBAIK yang akan Anda ceritakan adalah cerita Anda selanjutnya!

 

 

Sumber:  
Channel Youtube RH Wiwoho
 

Link Youtube : CARA MENGEMBANGKAN CERITA YANG DINAMIS

 

 

 

Agustus   2020