Artikel ini adalah lanjutan dari sebelumnya, jika belum membaca klik disini
Menumpuk SM: Sebuah Contoh
Misalkan, seseorang yang Anda pedulikan meyakini bahwa sangatlah berat untuk berhenti merokok.
(Menyerang Asal Usul Keyakinan). “Apakah Anda yakin bahwa adalah berat untuk berhenti merokok karena pengalaman lalu Anda atau karena Anda tidak punya cara lain untuk memaafkan diri sendiri?
(Bingkai Meta) Dalam bisnis tataboga kita menyebut keyakinan tersebut sebagai sebuah rongsokan. Pikirkan tentang berapa banyak orang berhasil berhenti merokok. Jutaan, jumlahnya. (Menggunakan Kriteria Melawan Dirinya) Tidaklah berat untuk berhenti merokok; sangatlah berat untuk mati karena kanker paru-paru.
(Tujuan dari Keyakinan) Apa benefit yang mungkin timbul yang Anda dapatkan dari meyakini hal tersebut? Hanya dengan memikirkannya bahwa ini adalah hal berat, Anda membuatnya sulit untuk diri Anda sendiri.
(Menyerang Metodologi Dari Keyakinan) Bagaimana bisa Anda sampai tiba pada sebuah kesimpulan seperti itu? Anda melakukannya dengan sadar?
(Penjabaran Keatas) Apanya yang penting tentang meyakini bahwa berhenti merokok itu berat? “ (Jawaban) “Saya tidak ingin sengsara.”
(Respon) “Dapatkah Anda membayangkan bagaimana sengasaranya kalau sekarat dikarenakan penyakit paru-paru? Dapatkah Anda bayangkan bagaimana hal ini akan menyengsarakan keluarga Anda?
Kalau Anda ingin benar-benar menohok atau memalu godam keyakinan seseorang tentang berhenti merokok, dibawah ini cara menggunakan lebih banyak SM.
(Menjabarkan Kebawah). “Dalam hal apa khususnya merupakan hal berat untuk berhenti merokok? Atau, “Apakah selalu berat untuk berhenti merokok?”
(Menjabarkan Kesamping) “Mengapa Anda tidak berhenti merokok dan membuatnya berat saja? Anda akan mendapatkan apa yang Anda inginkan, bukan?”
(Mendefinisikan Ulang) “Bukan, bukanlah hal berat untuk berhenti merokok. Adalah hal yang mudah untuk berhenti merokok. Yang berat adalah mati karena kanker paru-paru.”
(Metafora/Analogi) “Berat untuk berhenti merokok? Baiklah, saya kenal seseorang yang biasanya mengeluh bahwa berat untuk berhenti merokok sampai suatu ketika ia melihat kedalam mata cucu-cucunya dan menyadari betapa besar cintanya pada cucu-cucunya dan betapa penting cintanya untuk mereka semua; dan pada momen itu, ia memutuskan tidak perduli betapapun beratnya. Ia memutuskan untuk berhenti merokok.
(Konsekuensi) “Pikirkan keyakinan itu sekejap. Kalau Anda memegang teguh keyakinan tersebut, tahukah Anda seberapa beratnya hal ini untuk menghentikannya? Tahukah Anda seberapa berat keyakinan itu sendiri akan membuat Anda mundur kebelakang?”
(Realitas) “Bagaimana Anda tahu bahwa berat untuk berhenti merokok? Sudahkah Anda mencobanya pada setiap saat yang memungkinkannya?”
(Contoh Sebaliknya) “Akankah Anda yakin bahwa berat untuk berhenti merokok bila seorang dokter mengatakan pada Anda bahwa Anda tidak bisa dekat-dekat dengan tabung oksigen putri Anda dengan sebatang rokok ditangan?”
(Tujuan Lainnya) “Apakah berat atau tidak untuk berhenti merokok bukalah isu yang sebenarnya. Pokok masalahnya adalah: Pentingkah buat Anda untuk berhenti merokok?”
(Ambang Batas) “Kalau Anda yakin bahwa berat untuk berhenti merokok, dapatkah Anda bayangkan bagaimana hidup Anda akan menderita ketika Anda meneruskan meyakini hal tersebut? Ini hal yang tidak berharga.”
(Naik ke Kriteria yang Lebih Tinggi) “Apa yang penting buat Anda?” Ini bisa nilai-nilai keluarga, cinta, kedamaian pikiran atau spiritual. Sekali Anda kenali, apa yang Anda harus katakan hanyalah: “Bila Anda yakin berhenti merokok itu sulit, sadarkah Anda bahwa hal ini tidak pernah akan memberi Anda kedamaian pikiran atau cinta yang benar-benar Anda inginkan? Karena itulah hal yang Anda inginkan, bukan?”
(Model Dunia) “Apakah Anda benar-benar berpikir bahwa setiap orang merasa berat untuk berhenti merokok? Sesungguhnya, tidak. Mereka langsung berhenti, begitu saja.”
(Membalik Pengandaian) “Bagaimana Anda meyakini bahwa dengan mengatakannya mudah hal ini akan mempermudah untuk berhenti merokok?”
(Identitas) “Ayolah, apakah Anda benar-benar ingin menjadi tipe orang yang akan meyakini bahwa mereka tidak punya kendali dalam hidupnya? Karena Anda bukanlah tipe orang seperti itu.”
Yang akan datang : Praktik di Kelas
………Artkel ini bersambung di bulan Desember 2012
Nopember 2012