STRESSOR DAN PENGKHIANAT DI KANTOR ANDA
Naskah aslinya berjudul:
MENGAPA PEKERJAAN ANDA SANGAT MEMBUAT STRES?
Dalam rehat kopi seminar saya, kadang saya tergelitik membuat survei ringan.
Pertanyaan yang saya ajukan berkenaan dengan karir profesional mereka.
Pertanyaannya begini:
“Apakah pekerjaan Anda membuat stres?”
Jawaban mereka cukup mengejutkan.
Mayoritas menjawab senang dengan pekerjaan mereka.
Bagi mereka, setiap pagi adalah tantangan baru dalam bekerja.
Ini umpan balik yang positif, karena faktanya banyak orang merasa tidak
senang dengan pekerjaan mereka.
Maka saya pun membuat survei kedua dalam topik yang sama.
Hasilnya: 90% pekerja senang dengan pekerjaan mereka.
Tetapi…. mereka justru dibuat stres oleh faktor-faktor lain yang berhubungan dengan pekerjaan mereka.
Mari kita cermati faktor-faktor ini secara lebih rinci.
- Kacung Bos
Anda tentu pernah mendengar celetukan “Ini dia kacungnya si bos”.
Frasa ini biasa ditujukan untuk orang yang bersikap ekstra ramah kepada senior atau atasannya.
Kesannya seperti cari muka atau menjilat.
Tujuannya agar diperhatikan oleh para senior atau atasannya.
Eksisnya karyawan berjuluk Kacung Bos ini tak pelak menyebabkan stres bagi rekan-rekan kerjanya. Selain iri, mereka juga was-was jika kontribusinya pada perusahaan tak dianggap. Yang paling mengkhawatirkan, keputusan dapat dipengaruhi oleh orang tersebut. Ketakutan tak hanya dirasakan oleh para karyawan.
Si Kacung Bos sendiri diliputi ketakutan sewaktu-waktu akan kehilangan perhatian dari para seniornya. Akhirnya tingkat kerjasama mereka lambat laun menjadi berkurang. Rasa benci dan muak akan menjadi emosi yang terus-menerus ditujukan kepada orang-orang dengan perilaku ini.
Situasi ini dapat dianggap sebagai salah satu faktor penting penyebab karyawan, termasuk si Kacung Bos, resign.
- Sabotase
Faktor lain penyebab stres di lingkungan perusahaan adalah sabotase.
Mari kita lihat salah satu kasusnya, yang terjadi di sebuah hotel.
Chef senior di hotel A mendapat tawaran kerja dengan gaji lebih tinggi di Hotel B.
Dia ambil tawaran itu dan pindah ke Hotel B.
Ceritanya belum selesai…
Dia menawarkan kesempatan yang sama kepada para chef juniornya di Hotel A.
Bak gayung bersambut, maka terjadilah bedol desa para chef junior di Hotel A pindah ke Hotel B!
Chef-chef yang keluar itu tentu merasa gembira karena mendapat gaji lebih besar.
Tetapi tidak, untuk karyawan lain di perusahaan yang dia tinggalkan.
Lihatlah, satu orang dengan mudah menyabotase seluruh hotel, dan melahirkan cerita baru.
Mereka kini diliputi ketakutan. Jika ada anggota tim yang keluar, bagaimana harus mengelola
anggota tim lain tanpa mempengaruhi jalannya bisnis.
Inilah salah satu bentuk kekhawatiran yang terus meresahkan banyak karyawan.
- Persaingan
Persaingan menjadi masalah jika dilakukan di atas ambang batas tertentu dan dapat membahayakan dalam setiap fase.
Contohnya, dua orang sahabat yang bekerja di kantor biro hukum yang sama. Karena masih baru, masing-masing berupaya untuk membuat seniornya terkesan. Tentu saja ini menyebabkan persaingan di antara mereka. Di semua kasus yang mereka dapatkan, mereka selalu berjuang untuk mendapatkan posisi lebih unggul.
Setiap kasus mereka pelajari dengan seksama, diteliti dengan baik dan disajikan dengan luar biasa kepada para senior mereka. Para senior senang dengan performa mereka berdua. Namun, ada satu hal yang terabaikan. Persahabatan dan kepercayaan mereka satu sama lain kian memudar dan akhirnya habis.
Persaingan yang sehat merupakan langkah menuju kesuksesan.
Namun bisa sangat merugikan, jika melewati batas tertentu.
Persaingan seperti ini akan membuat keduanya stres.
Resikonya: menurunkan kesehatan, timbul penyakit mental, salah satu memilih resign, dan lagi-lagi sabotase karyawan. Celakanya, perilaku ini juga bisa menular pada koleganya yang lain.
- Menusuk dari belakang
Hal ini terjadi dalam banyak kasus dan dapat menyebabkan tekanan, baik pada korban maupun pelakunya. Orang yang ditusuk dari belakang mungkin sangat stres, lalu takut mempercayai karyawan lain. Kondisi stres ini bisa berpengaruh pada kinerjanya, yang pada gilirannya membuatnya terpaksa berhenti dari perusahaan.
Di sisi lain, si penusuk pun tak kalah stresnya. Ia takut akan dibalas atau diperlakukan sama oleh yang lain. Belum lagi resiko dihindari dan dikucilkan oleh rekan-rekan kerjanya. Perilaku menusuk teman dari belakang biasanya dipicu oleh rasa benci, iri dan cemburu. Ini adalah beberapa kesimpulan yang dihasilkan dari survei kedua. Ada satu fakta lagi yang saya dapat dari hasil perbincangan.
Selain karena hal-hal di atas, orang sering berganti pekerjaan karena 2 hal:
- Pertama, mereka ditawari gaji yang lebih besar; dan
- Kedua, gajinya sama tetapi pekerjaannya lebih ringan.
Mencermati hal-hal tadi, hemat saya, pekerjaan Anda harus bermakna spiritual. Bekerja harus dengan produktif dan benar. Tak ada yang namanya jalan pintas dalam hidup ini. Kalau Anda mau mencoba jalan pintas, boleh-boleh saja.
Saya yakin Anda akan segera menyadari bahwa:
“Kita tidak bekerja untuk uang, tetapi kita mendapatkan uang karena bekerja.”
Sumber:
Channel Youtube RH Wiwoho
Link Youtube: STRESSOR DAN PENGKHIANAT DI KANTOR ANDA
Desember 2021