Artikel ini lanjutan dari bulan sebelumnya jika belum membaca klik disini
BAGIAN 2
Langkah 1:
Tujuan saya adalah menulis sebuah buku NLP tentang metafora Beras Kencur.
Rencana pertama adalah mengumpulkan gagasan dan materi, bukan langsung memulai menuliskannya. Pada saat saya punya draftnya, namun hasilnya layak untuk disebarluaskan, saya akan mengajarkannya kepada para staf saya di kantor. Sementara menunggu umpan balik, saya akan melanjutkan menulis buku tersebut. Saya akan mencari editor dan penerbit yang mendukung buku tersebut. Dan dari situ akan banyak terjadi pertukaran gagasan.
- Tujuan tersebut menarik.
(1 ) (2 ) (3 ) (4 ) (***)
- Kemungkinan untuk meraih tujuan.
(1 ) (2 ) (3 ) (***) (5 )
- Apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan sudah jelas dan ekologis.
(1 ) (2 ) (***) (4 ) (5 )
- Saya punya kapasitas untuk meraih tujuan tersebut.
(1 ) (***) (3 ) (4 ) (5 )
- Saya layak untuk meraih tujuan tersebut:
(1 ) (2 ) (3 ) (***) (5 )
(*** ) adalah jawaban saya.
Langkah 2
Keyakinan saya yang membelenggu:
- Materi dan bahasan buku tersebut mungkin tidak cukup menarik perhatian. Akhirnya, buku tersebut tidak beredar.
- Materi dan bahasan buku tersebut mungkin tidak cukup menarik perhatian, karena tidak sesuai dengan kebutuhan pembaca masa kini.
- Materi dan bahasan buku tersebut mungkin tidak cukup menarik perhatian, oleh karena itu tidak akan digunakan oleh banyak orang atau organisasi.
- Materi dan bahasan buku tersebut mungkin tidak cukup menarik perhatian; setelah membaca isinya, akan segera dilupakan.
Materi dan bahasan buku tersebut mungkin tidak cukup menarik perhatian, sementara pakar-pakar NLP lain dapat menjual buku-buku mereka sendiri dengan cara yang lebih baik.
Sumber :
Buku # 3 dari 3 buku terbaru RH Wiwoho yang terangkum dalam
Trilogi Pemimpin, Wanita dan Terapis.
Trilogi # 1 berjudul : Ketika Maju Salah Mundur pun Salah,
Trilogi # 2 : Terapi-terapi Kilat, dan
Trilogi # 3 : Sahabatku Bernama Takut.
Tersedia di toko buku terdekat.
September 2019